Perancangan Youth Center Dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer

Abstract

Remaja adalah individu yang sedang mengalami fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Biasanya, masa remaja berlangsung antara usia 10 hingga 24 tahun. Caturtunggal adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah desa Caturtunggal memiliki luas sekitar 11.070.000 m2 atau 889.7480 Ha, dan dihuni oleh sekitar 61.606 penduduk, termasuk 26.888 pemuda. Berdasarkan data tersebut, banyak pemuda atau remaja yang menunjukkan eksistensi mereka dalam lingkungan masyarakat. Mereka mengukir prestasi baik di dalam maupun luar negeri, serta terlibat dalam dunia bisnis dan politik di Indonesia.Untuk     mengembangkan     potensi     yang     dimiliki     para pemuda/remaja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya wilayah catur tunggal ini , maka pemerintah menyediakan fasilitas berupa Youth Center. Fasilitas yang diperlukan harus di tingkatkan dengan pertimbangan analisis berdasrkan karatristik , sifat , dan ketertarikan remaja. bnyaknya pemuda tidak terlepas dengan permaslahan yang akan terjadi seperti yang kerap terjadi yaitu pelecehan seksual , depresi dan kasus bunuh diri akbibat berbagai masalah yang di alami dari segi akademik maupun non akademik. Rancangan ini mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur kontemporer dengan ciri khas ekspresi bangunan yang bersifat pribadi, berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Bentuknya yang sederhana namun kuat memberikan kesan yang mengesankan, dengan citra dan pengalaman yang mendalam.Selain itu Gaya arsitektur kontemporer  merupakan  salah  satu  gaya  yang  di  sukai  remaja  zaman sekarang   karena   bersifat   kekinian,   sehingga   dengan   menggunakan pendekatan  tersebut  dapat  meningkatkan  potensi  kunjungan.  Dengan mengutamakan ketertarikan remaja akan meberikan potensi untuk erkumpul dan mengurangi rasa ingin menyendiri yang bisamengakibatkan masalah kesehatan tersebut. Dalam penerapan konsep arsitektur kontemporer youth center   juga   menggunakan   sistem   Third   place   dimana   akan   pusat perkumpulan semua kalangan sebagai fungsi tambahan.