KAJIAN PERMEABILITAS PADA KAWASAN BERSEJARAH BOAT QUAY, SINGAPURA

Authors

  • Ari Widyati Purwantiasning Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta http://orcid.org/0000-0001-9418-504X
  • lutfi prayogi Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Dedi hantono Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • yeptadian sari Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31101/juara.v5i1.2202
Abstract views 737 times

Keywords:

Kawasan Bersejarah, Boat Quay, Permeabilitas, Kevin Lynch

Abstract

Abstract: This paper is part of research that aims to examine a significant historical area in Singapore, namely the Boat-Quay area, through the theory of permeability. Permeability theory is a theory introduced by Kevin Lynch as part of urban planning theory. This study also aims to understand how the legibility of a historic area, especially Boat-Quay, Singapore through its permeability, namely the ability to be easily accessible for its users. Several principles in this permeability will be used as material to analyze the data obtained, so that in this study a qualitative method with a descriptive narrative approach was used. The Boat-Quay area, Singapore was chosen as a case study because this area has been designated as a conservation area by the Singapore government and is an important area to study because of its success in implementing the concept of conservation. The research was carried out for four months with the result achieved by showing how the Boat-Quay Area has its permeability capabilities for users, so that the area can be said to have legitimacy or clarity.Keywords: Historical Area, Boat Quay, Permeability, Kevin Lynch Abstrak: Tulisan ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang bertujuan untuk menelaah tentang sebuah Kawasan bersejarah yang cukup signifikan di Singapura yaitu Kawasan Boat-Quay, melalui teori permeabilitas. Teori permeabilitas merupakan teori yang diperkenalkan oleh Kevin Lynch sebagai bagian dari teori perencanaan kota. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami bagaimana kejelasan sebuah Kawasan bersejarah terutama Boat-Quay, Singapore dengan melalui kemampuannya pada permeabilitas yaitu kemampuan agar dapat mudah diakses bagi penggunanya. Beberapa prinsip dalam permeabilitas ini akan digunakan sebagai materi untuk menganalisis data-data yang diperoleh, sehingga dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif. Kawasan Boat-Quay, Singapura dipilih menjadi studi kasus karena Kawasan ini telah ditetapkan menjadi Kawasan konservasi oleh Pemerintah Singapura dan menjadi Kawasan yang penting untuk ditelaah karena keberhasilannya dalam menerapkan konsep konservasi. Penelitian dilakukan selama empat bulan dengan hasil akhir yang dicapai adalah dengan memperlihatkan bagaimana Kawasan Boat-Quay memiliki kemampuan permeabilitasnya bagi pengguna, sehingga Kawasan tersebut dapat dikatakan memiliki legibilitas atau kejelasan.Kata Kunci: Kawasan Bersejarah, Boat Quay, Permeabilitas, Kevin Lynch

References

Lynch K. 1960. The Image of The City. Cambridge: The M.I.T. Press & Harvard University Press.

Mauliani, L, Nurhidayah, dan Masruroh, F. 2012. Kajian Konservasi Kawasan Bantaran Sungai Studi Kasus: Boat Quay Singapura dan Sungai Ciliwung Jakarta. Jurnal Nalars 11(1): 63-76.

Purwantiasning, AW., Mauliani, L., Aqli, W. 2012. Tipologi Konversi Bangunan Tua di Pusat Kota, Studi Kasus Pecinan di Singapura dan Petak Sembilan di Jakarta. Jurnal Arsitektur NALARs, 11 (2):181-198.

Purwantiasning, AW. 2010. Aplikasi Konsep Konservasi Pada Kawasan Bantaran Sungai Studi Kasus: Clarke Quay. Jurnal INERSIA 6(2): 134- 148.

Purwantiasning, AW., Masruroh, F., Nurhidayah. 2013. Analisa Kawasan Boat Quay Berdasarkan Teori Lima Citra Kota Kevin Lynch. Jurnal NALARs 12 (1): 59-72.

Purwantiasning, AW., Ashadi., Hakim, L. 2014. Revitalization of Port Area as an Effort to Preserve the Identity of the City Comparative Studies: Clarke Quay-Boat Quay Singapore Albert Dock Liverpool and Sunda Kelapa Jakarta. Disajikan dalam XII International Forum of Best Practice in Heritage Conservation Management. Aversa/ Capri: 12-14 Juni 2014. Napoli, Itali.

Tiesdell, S, Oc, T & Heath, T. Revitalizing Historic Urban Quarters. Oxford: Butterworth. England. 1996.

Urban Redevelopment Authority. 2013. Urban Design Guidelines For Developments Within Singapore River Planning Area. https://www.ura.gov.sg/- /media/User%20Defined/ URA%20Online/circulars/2013/nov/dc13-17/dc13-17_Annex%20A.pdf?la=en diakses pada 6 Januari 2019.

Wang, J dan Heng, CK. (2011). Urban Entrepreneurialism in Conservation Redevelopment: The Case of the Boat Quay Historic District in Singapore. Disajikan dalam The 5th International Conference of the International Forum on Urbanis, (IFoU) 2011. National University of Singapore.

Yavuz, A, dan Kuloğlu, N. 2014. Permeability as an Indicator of Environmental Quality: Physical, Function, Perceptual Components of The Environment. World Journal of Environmental Research, 4(2): 29-40.

Published

2022-02-11

How to Cite

Purwantiasning, A. W., prayogi, lutfi, hantono, D., & sari, yeptadian. (2022). KAJIAN PERMEABILITAS PADA KAWASAN BERSEJARAH BOAT QUAY, SINGAPURA. Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan (JUARA), 5(1), 1–13. https://doi.org/10.31101/juara.v5i1.2202

SHARE THIS