Akar Wangi Institute dengan Pendekatan Permakultur sebagai Dasar Perancangan
DOI:
https://doi.org/10.31101/jas.v2i1.1522Abstract
Semin merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul yang memilikki potensi dengan banyak produk unggulan, diantaranya adalah kerajinan bambu dan akar wangi. Dengan meningkatnya permintaan akan produk tersebut, hal tersebut menimbulkan dampak baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya lapangan kerja dan kreatifitas masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya masalah lingkungan berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam yang tidak diiringi dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai kelestarian alam. Selain potensi, Semin juga memilikki isu-isu yang memerlukan penyelesaian seperti sulitnya air di daerah-daerah tertentu, dan juga kurangnya fasilitas umum pendidikan ataupun pusat edukasi. Tantangan desain dalam perancangan ini adalah mewadahi dan meningkatkan potensi Daerah terpilih yang memiliki isu-isu atau permasalahan yang tidak dapat dipisahkan dengan potensi itu sendiri. Perancangan Akar Wangi Institutee dengan pendekatan permakultur diharapkan dapat mewadahi dan meningkatkan potensi, serta mengatasi permasalahan pada Daerah terpilih.
References
Sidiq, A. T. (2016). Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai Pusat Edukasi Permaculture Dan Ekowisata Agraris. Universitas Muhammadiyah Surakarta : 7
Yudha, P. A. (2017). Sekolah Alam Di Dusun Magersari Tulungagung Dengan Konsep Permakultur. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, V (2) : 3
Downloads
Published
2021-06-22
How to Cite
Sujarwo, W., & Yetti, A. E. (2021). Akar Wangi Institute dengan Pendekatan Permakultur sebagai Dasar Perancangan. JAS: Journal of Architecture Students, 2(1), 13–21. https://doi.org/10.31101/jas.v2i1.1522
Issue
Section
Articles