Penerapan Green Architecture dan Green Building Pada Al-Waha Resort Puncak Bogor

Authors

  • Dery Sulung Palwaguna Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Indonesia
  • Hapsari Wahyuningsih Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/jas.v1i1.1217

Abstract

Beberapa periode terakhir perkembangan wisata sangat meningkat, sehingga kebutuhan amenitas pariwisata seperti resort pun meningkat. Sebuah tempat untuk relaksasi maupun rekreasi dengan konsep hunian sangat marak bermunculan di daerah pariwisata. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan individu maupun lingkungan demi mendukung program pariwisata, disain arsitekur mulai mengarah kepada perancangan arsitektur berbasis green design yang diharapkan menjadi jawaban terhadap masalah lingkungan. Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Selain karna adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep green architecture. Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passiveactive solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya. Sehingga komsep design pada resort akan memberikan kebutuhan manusia secara individu, kesehan maupun kebutuhan ekosistem alam sekitar secara micro maupun macroKeywords: Green Architecture, Green Building, Resort 

References

Agenda 21 Sektoral. Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan, Kantor Menteri

Negara Lingkungan Hidup, Jakarta, 2001.

Agenda 21 Sektoral, Indikator Pembangunan Berkelanjutan, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta, 2001.

Charles E. Kupchella, Margaret C. Hyland, Environmental Science, Prentice Hall Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.

Edwin S. Mills, Philip E. Graves, The Economic Of Environmental Quality, W-W Norton & Company Inc., New York, 1986.

Eko Budihardjo, Lingkungan Binaan Dan Tata Ruang Kota, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997.

Eko Budiardjo, Djoko Sujarto, Kota Yang Berkelanjutan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan, Jakarta, 1998.

F. Douglas Murcheff, Principles of Sustainable Development, Butterworth Architecture, Wellington, 1996.

Gideon S. Golony, Ethics dan Urban Design, Culture, From dan Environment, John Wiley dan Sons.Inc., New York, 1995.

Heinz Frick, Seri Eko Arsitektur I, Penerbit Kanisius, Jakarta, 1998.

Kamala, DL. Kanth Rao, Environmental Engineering, Tata MC. Graw Hill Publishing Co. Ltd, New Delhi, 1989.

Kantor Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup, Kulaitas Lingkungan Di Indonesia Tahun 1990, PT. Intermasa, Jakarta, 1990.

Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1989.

Ruslan D. Prawiro, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Penerbit Satya Wacana, Semarang, 1983.

Sudharto P. Hadi, Manusia dan Lingkungan , Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2000.

Sudarwani M. Maria, Penerapan Green Architecture Dan Green Building Sebagai Upaya Pencapaian Sustainable Architecture

Downloads

Published

2020-04-12

How to Cite

Palwaguna, D. S., & Wahyuningsih, H. (2020). Penerapan Green Architecture dan Green Building Pada Al-Waha Resort Puncak Bogor. JAS: Journal of Architecture Students, 1(1), 48–58. https://doi.org/10.31101/jas.v1i1.1217

Issue

Section

Articles

Citation Check