Pelatihan konselor pemeriksaan sindrome metabolic pada pengurus majlis taklim masjid Al Mustaqim di Sanggrahan Kasihan Bantul

Authors

  • Dika Rizki Imania Universitas Aisyiyah Yogyakarta
  • Mohammad Ali Imron Universitas Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31101/hayina.2300
Abstract views 594 times

Keywords:

pelatihan, kader, sindrom metabolik

Abstract

Latar belakang :  World Health Organization (WHO) 2013 mengemukakan bahwa non-communicable disease (NCDs) merupakan tantangan kesehatan terbesar pada abad 21. Dari seluruh angka morbiditas NCDs, jumlah cardiovascular disease (CVD) merupakan yang terbesar yaitu 17,3 juta jiwa/ tahun.  Berkaitan dengan diabetes, pada sebagian penderita diabetes tipe dua atau intoleransi glukosa, didapatkan serangkaian faktor risiko yang muncul bersamaan dengan faktor risiko CVD. Fenomena tersebut disebut dengan kejadian sindrom metabolik. Tujuan : memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader untuk melakukan screening sindrom metabolik sehingga pengurus maupun peserta majlis taklim bisa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat lagi. Metode : metode yang digunakan adalah koordinasi, pemberdayaan sumber daya manusia, promosi dan sosialisasi kader, pelatihan kader, penyusunan buku pedoman kader, pelaksanaan jasa layanan kesehatan, evaluasi kegiatan, dan pelaporan pencatatan kegiatan. Hasil : menghasilkan empat kader terlatih dan hasil pada peserta bahwa kategori usia dewasa akhir, lansia akhir dan manula lebih rentan terkena Sindrom Metabolik. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengetahui pentingnya pengetahuan tentang sindrome metabolik. Kesimpulan :  Pemberian penyuluhan dan pelatihan kader dalam screening sindrome mmetabolik dapat menambah  pengetahuan dan wawasan  pengurus majlis taklim masjid Al Mustaqim Di Sanggrahan Ngestiharjo Kasihan Bantul.

Author Biography

Dika Rizki Imania, Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Dosen

References

Amin, M. Al, & Juniati, D. (2017). Klasifikasi kelompok umur manusia. MATHunesa, 2(6), 34. https://media.neliti.com/media/publications/249455-none 23b6a822.pdf.

Amir, S. M. J. (2015). “L’homme propose, mais dieu dispose.†Notes and Queries, s6-VIII(184), 7. https://doi.org/10.1093/nq/s6-VIII.184.7-b.

Bantas, K., Yoseph, H. K., & Moelyono, B. (2013). Ukuran Lingkar Pinggang Optimal untuk Identifikasi Sindrom Metabolik pada Populasi Perkotaan di Indonesia. Kesmas: National Public Health Journal, 7(6), 284. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i6.39.

Bimandama, M. A., & Soleha, T. U. (2016). Hubungan Sindrom Metabolik dengan Penyakit Kardiovaskular. Jurnal Majority, 5(2), 49–55.

Jafar, Nurhaedar. (2012). Sindroma metabolik dan epidemiologi. Respitory Universitas Hasanuddin Makasar. 2(1),71-78.

Lasmadasari, N. (2016). Studi Pravalensi dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik Pada Nelayan di Kelurahan Malabro. Jurnal MKMI, Vol. 12 No 2.

Nurzakiah, Hadju, V., Jafar, N., Indriasari, R., Sirajuddin, S., & Amiruddin, R. (2021). Literature Review: Pengaruh Pola Makan Terhadap Sindrom Metabolik. AN-NUR : Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Website, 1(2), 215–224.

Setiadi, A. P., & Halim, S. V. (2018). Penyakit Kardiovaskular Seri Pengobatan Rasional. 204.

Soegondo, S., & Purnamasari, D. (2010). Sindrom Metabolik. Dalam: Sudoyo, Dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. …, 4, 88–93.http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Sindrom+Metabolik.

WHO. (2016). Fact Sheet Cardiovascular Diseases (Cvds). Diambil Dari: Www.Who.Int/Mediacentre/Factsheets/Fs317/En (Diakses Pada: 01/02/2017). 10:33.

Yusfita, Lailiyah Yusna. (2018). Hubungan Perilaku Sedentari Dengan Sindrom Metabolik Pada Pekerja. The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13 No 2.

Downloads

Additional Files

Published

2021-10-01

Issue

Section

Articles

SHARE THIS