Gerakan kemandirian pangan rumah tangga melalui Program Budikdamber di Kelompok Wanita Tani Pesona Alam Sejahtera

Penulis

  • Nosa Septiana Anindita Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Annisa Khumaira Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/hayina.2313

Kata Kunci:

Mandiri Pangan, Budikdamber, Kelompok Wanita Tani (KWT) Pesona Alam Sejahtera (PAS)

Abstrak

Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai salah satu penggerak terwujudnya Program Desa Mandiri Pangan (Demapan). Salah satu kegiatan yang mendukung terbentuknya Demapan ini yaitu dengan mendayagunakan dan mengoptimalkan sumber daya lokal melalui Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber). Kegiatan edukasi lingkungan ini dilaksanakan pada mitra, yaitu KWT Pesona Alam Sejahtera (PAS). Pendekatan melalui program Budikdamber diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja (Kelompok Wanita Tani) tentang cara budidaya ikan lele sekaligus kangkung yang efektif dan efisien dalam wadah ember. Melalui program pengabdian kepada masyarakat ini, KWT-PAS dapat menjadi cikal bakal kemandirian pangan di mulai dalam lingkungan rumah tangga. Pengabdian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu memberikan edukasi kepada anggota KWT PAS; pemberian alat dan bahan untuk kegiatan budidaya termasuk bibit lele, benih kangkung dan pelet ikan; pendampingan mulai dari proses pembuatan instalasi Budikdamber, penyemaian benih, pemeliharaan ikan lele dan kangkung; pemantauan secara berkala terhadap proses budidaya. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian, anggota KWT PAS berperan aktif dalam kegiatan budidaya, rata-rata umur panen lele sekitar 2,5-3 bulan pemeliharaan sampai bulan ke-5. Selanjutnya kangkung sudah mulai dapat dipanen pada umur tanam 2-3 minggu hingga bulan ke-5 proses pemeliharaan. Rata-rata kangkung yang diperoleh saat panen sebanyak 1 ikat untuk setiap instalasi Budikdamber.

Biografi Penulis

Nosa Septiana Anindita, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Program studi Bioteknologi Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Aisyiyah YogyakartaJl. Siliwangi Ring Road Barat 63 Mlangi Nogotirto Gamping Sleman 55292

Referensi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). 2016. Teknologi Aquaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming. Jakarta. [sitasi 20 November 2020]. Diakses melalui http://jakarta.litbang.pertanian.go.id

Ghufran, H dan Kordi, K.M. 2015. Ekosistem Mangrove: Potensi, Fungsi. Cetakan 1. Jakarta: Rineka Cipta. 1-256

Kementerian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Nursandi J. 2018. Budidaya Ikan dalam Emberâ€Budikdamberâ€dengan Aquaponik di Lahan Sempit. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian. Lampung. PP: 129-136.

Rokhmah, N.A., Chery, S.A dan Yudi, S. 2014. Vertiminaponik, Mini Akuaponik untuk Lahan Sempit di Perkotaan. Buletin Pertanian Perkotaan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 4(2): 14-22.

Setijaningsih, L dan Chairulwan, U. 2015. Pengaruh Lama Retensi Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Budidaya Sistem Akuaponik dengan Tanaman Kangkung. Berita Biologi, Jurnal Ilmu-ilmu Hayati. 14(3): 267-275.

Solikhah, B., Trisni, S dan Agus, W. 2018. Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui Pelatihan Hidroponik. Jurnal Abdimas. 22(2): 121-127.

Supendi, M.R., Maulana, M.R dan Fajar, S. 2015. Teknik Budidaya Yumina-Bumina sistem Aliran Atas di Bak Terpal. Buletin Teknologi. Lit. Akuakultur. 13(1): 5-9.

Thurlow, R.A., Wichichagoon, P., Pongcharoen., Gowachirapant, S and Boonpraderm, A. 2005. Risk of zinc, iodine and other micronutrient deficiencies among school children in North East Thailand. European Journal of Clinical Nutrition. 60: 623 632.

Wicaksana, S.N., Sri, H dan Endang A. 2015. Performa Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Dipelihara Dengan Sistem Biofilter Akuaponik Dan Konvensional. Journal of Aquaculture Management and Technology. 4(4): 109-116.

Diterbitkan

2022-02-04

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check