Program edukatif pencegahan sprain ankle pada pemain sepak bola di PSS Development Center

Penulis

  • Riska Risty Wardhani Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Rizky Wulandari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/hayina.2750

Kata Kunci:

program edukatif, sepak bola, sprain ankle

Abstrak

Sprain ankle merupakan cidera yang paling banyak dialami oleh pemain sepak bola dan biasanya dikarenakan oleh kurangnya pemanasan, beban olahraga yang berlebih atau tidak melakukan gerakan dengan benar atau karena adanya kelemahan otot, tendon dan ligament. Upaya preventif menjadi kunci penting dalam upaya pecegahan cidera, sehingga perlu adanya program edukatif pencegahan sprain ankle pada pemain sepak bola. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi pemain sepak bola tentang program edukatif pencegahan sprain ankle. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pendampingan. Melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi pemain sepak bola untuk meningkatkan pengetahuan pemain sepak bola tentang pencegahan sprain ankle dengan metode promotif, preventif dan edukasi latihan. Hasil yang di dapatkan dalam kegiatan ini adalah pemberian penyuluhan dan pelatihan pemain sepak bola dapat mengurangi potensi cidera sprain ankle pada pemain sepak bola. 

Referensi

Catherina., Griadhi, I., & Muliarta, I. (2021). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Ankle Sprain pada Siswa Sma Pemain Basket di Denpasar. E-Jurnal Medika Udayana, 10(3), 68-76. doi:10.24843/MU.2021.V10.i3.P11

Chitra Pratiwi, W., & Munawar, M. (2014). Peningkatan Keseimbangan Tubuh Melalui Berjalan Di Atas Versa Disc Pada Anak Kelompok B Paud Taman Belia Candi Semarang. PAUDIA: Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2 Oktober). doi:https://doi.org/10.26877/paudia.v3i2 Oktober.518

Hermawan, A. (2015). Persentase Cedera Olahraga Pada Atlet Sepak bola Usia Di Bawah 12 Tahun Dalam Kompetisi Sepak bola Antar Ssb Tingkat Nasional. Yogyakarta: Skripsi.

Hunt, K.J., Hurwit, D.MD., Robell, K.MD., Gatewood, C., Botser, B.I., & Matheson, G. (2016). Incidence and Epidemiology of Foot and Ankle Injuries in Elite Collegiate Athletes. Am J Sports Med published online: http://ajs.sagepub.com/content/early/2016/11/01/0363546516666815

Notoatmodjo S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Triyani, E., & Ramdani, M. L. (2020). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama cedera olahraga dengan metode prices pada anggota futsal. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. https://doi.org/10.30651/jkm.v0i0.4756

Setiawan, A. (2011). Faktor Timbulnya Cedera Olahraga. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.15294/miki.v1i1.1142

Sumartiningsih, S. (2012). Cedera Keseleo pada Pergelangan Kaki (Ankle Sprains). Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.15294/miki.v2i1.2556

Wulaning, P.D. (2014). Identifikasi Cedera pada Olahraga Pencak Silat Kategori Tanding pada Atlet Seleksi POPDA Kabupaten Nganjuk. Yogyakarta: Skripsi

Yuliani, S. D., Wati, I. D. P., & Purnomo, E. (2020). Manajemen Cedera Olahraga Atlet Pekan Olahraga Provinsi Ipsi Kota Pontianak Tahun 2018. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 9(1). https://doi.org/10.26418/jppk.v9i1.38777

Diterbitkan

2023-04-12

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check