Penerapan 3 Terapi Fisik Modalitas Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Authors

  • Fischa Awalin Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia
  • Ikhsan Ibrahim Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia
  • Iyar Siswandi Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia
  • Leni Rosita Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia
  • Sri Suryati Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia
  • Yani Sofiani Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/jhes.1801

Keywords:

ankle brachial index, terapi fisik modalitas, diabetes mellitus tipe II

Abstract

Hiperglikemia merupakan suatu permasalahan pasien Diabetes Melitus, kondisi hiperglikemia yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan komplikasi seperti gangguan aliran pembuluh darah perifer, menyebabkan ulkus diabetik. Gangguan vaskularisasi dapat dicegah dengan penerapan terapi fisik modalitas untuk meningkatkannilai ABI. Tujuan penelitian untuk melihat intervensi terapi modalitas terhadap nilai ABI pada penderita Diabetes Melitus. Desain penelitian adalah Quasi Experiment Prepost test two groups dengan 68 responden.Hasil penelitian menujukkan ada peningkatan nilai ABI sesudah dilakukan intervensi.Kesimpulan terjadi peningkatan nilai ABI pada kelompok setelah dilakukan intervensi. Intervensi terapi fisik modalitas dapat direkomendasikan sebagai terapi alternatif sebagai pencegahan komplikasi penyakit arteri perifer.

Author Biography

Fischa Awalin, Univeritas Muhammadiyah Jakarta, Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Timur., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419

prodi Spesialis keperawatan medikal bedah

References

Aalaaet al.(2012). Nu rses’s Role in Diabetik foot prevention and care; A Riview. Journal of diabetes & Metabolik Disordes, p 1-6

Adelaida Mario et al (2013) A Program of 3 Physical Therapy Modalities Improves Peripheral Arterial Disease in Diabetes Type 2 Patients A Randomized Controlled Trial : Journal of Cardiovascular Nursing Vol. 28, No. 1, pp 74Y82

American Diabetes Association. (2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus. Diabetes Care. 37: 1

American Diabetes Association. (2015). Standards of medical care in diabetes. Diabetes Care,3(1), 1-93.

American Heart Association (AHA). (2013). 2013 ACCF/AHA guideline for the management of heart failure: Areport of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association task force on practice guidelines. J Am Coll Cardio, 62(16), e240-e327

American Heart Association. (2014). Retrieved 2015, from American Heart Association: http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/PreventionTreatmentofHighBloodPressure/Potassium-and-High-Blood Pressure_UCM_303243_Article.jsp#

Ananda, DwiPutri. (2010). Gambaran Ankle Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel. Bandung.Bandung: Diakses pada tanggal 15 Januari 2020 dari https://repository.maranatha.edu/2199/

Ani Astuti & Maulani. (2017). Pangan Indeks Glikemik Tinggi dan Glukosa darah pasien Diabetes Mellitus Tipe II . Journal Endurance 2(2) June 2017 225-231

Antono, D., & Hamonangani, R. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid II.Jakarta: Interna Publishing.

Aria Wahyuni. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Research of Applied Science and Education V9.i2(155-164)

Beldon, P. (2010). Performing A Doppler Assesment: The Procedure. Wound Essentials. 5: 87-90

Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Singapore: Elsevier

Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2012) .Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 12. Jakarta: EGC

Greenstein, B., Wood, D. F., (2010). At a Glance Sistem Endokrin Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. pp: 80-7

Hermanto et al,. (2016). Pengaruh aktivitas fisik terhadap kadar gula darah pada pria dewasa : Jurnal e-Biomedik (ebm),volume 4, nomor 1, januari-juni 2016

Heydari Iraj, Radi Vida, Razmjou Sara & Amiri Afsaneh. (2009). Chronic Complications of Diabetes Mellitus in Newly Diagnosed Patients, International Journal of Diabetes Mellitus 2, 61–63.

IDF. (2015). Idf diabetes atlas sixth edition. Diakses pada tanggal 15 Januari 2020 dari https://www.idf.org/sites/default/files/Atlas-poster 2015_EN.pdf

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014.Jakarta : Kemenkes RI

Lee, C.T., Chung, H.S., Kim, Y.W., Han, S.K., et al. (2011).Incidence and risk factors of steroid-induced diabetes in patients withrespiratory disease. Journal of Korean Medical Science, 26: 264–267

Noviyanti, F., Decroli, E., dan Sastri, S. (2015). Perbedaan Kadar LDL-Kolesterol pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan dan tanpa Hipertensi di RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Andalas. vol. 4, no. 2, pp. 545-50

PERKENI.(2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI

Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. (2012). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC

Roza, R. L.,Afriant, R. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Ulkus Diabetikum Pada Pasien Diabetes Mellitus Yang Di Rawat Jalan Dan Inap RSUP Dr. M. Djamil Dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol 4, No.1

Sihombing, D., Nursiswati & Prawesti, A. (2012). Gambaran Perawatan Kaki dan Sensasi Sensorik Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik DM RSUD. Diakses pada tanggal 11 Januari 2020 dari http://journals.unpad.ac.id/ejournal/article/view/677.

Soegondo S., (2009). Buku Ajar Penyakit Dalam:Insulin : Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4. Jakarta: FK UI pp. 188

Sugondo S. (2014). Obesitas.Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC

Tanto, C. (2014). Kapita Selekta Kedokteran: Edisi 4 Jilid 1.Jakarta: Media Aesculapiu

Teixeria-Lemos, dkk. (2011). Regular physical exercise training assists in preventing type 2 diabetes development: focus on its antioxidant and anti-inflammantory properties. Biomed Central Cardiovascular Diabetology 10: 1-15

Williams & Wilkins. (2012). Kapita Selekta Penyakit. Jakarta: EGC

World Health Organization (WHO). (2012). Metabolik Endokrin).http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/ (09 Januari 2020)

Downloads

Additional Files

Published

2021-03-01

Issue

Section

Articles

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.