Identifikasi Potensi Bambu Sebagai Material Bangunan Pengganti Beton Berdasarkan Preferensi Masyarakat

Authors

  • Nantongga Badar Esa Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31101/juara.v6i1.2702
Abstract views 330 times

Keywords:

Bambu, Beton, Material Bangunan, Preferensi masyarakat

Abstract

Community understanding of bamboo as a building material is still very limited. Concrete is the main construction method in Indonesia, but bamboo can be used instead of concrete because bamboo is easy to find in Indonesia. To get the most out of bamboo as a building material, its potential as a building material should be compared to the preferences of those in the construction industry. This research method is carried out qualitatively using a grounded theoretical approach. Overall, respondents' responses indicate a desire by the community to use bamboo as a building material. Therefore, it is hoped that this study will help architects and researchers to do more design and research on bamboo.Pemahaman masyarakat bambu sebagai bahan bangunan masih sangat terbatas. Di Indonesia, beton merupakan pilihan konstruksi utama, namun bambu bisa menjadi alternatif pengganti beton karena bambu mudah ditemukan di Indonesia. Untuk memanfaatkan bambu sebagai bahan bangunan dengan sebaik-baiknya, potensi bambu sebagai bahan bangunan perlu dibandingkan kembali dengan selera masyarakat dalam bidang konstruksi. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan grounded theory. Secara keseluruhan, tanggapan responden menunjukkan keinginan masyarakat untuk menggunakan bambu sebagai bahan bangunan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para arsitek dan peneliti agar lebih banyak desain dan penelitian yang dilakukan dengan bambu.

References

Buku:

Agnes Dwi Yanthi Winoto. (2014). Kontruksi Bambu Untuk Bangunan. TAKA Publisher.

Artikel dalam jurnal atau majalah:

Abito Bamban Yuuwono. (2016). Pengembangan Potensi Bambu Sebagai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Dan Arsitektur (JTSA), 18. https://doi.org/https://doi.org/10.36728/jtsa.v27i1

Creswell, J. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London: Sage Publications.

Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (4th ed.). Boston: M.A. Pearson.

Hantoro, M. R., & Soewito, B. M. (2018). Eksplorasi Desain Kemasan Berbahan Bambu sebagai Produk Oleh-oleh Premium dengan Studi Kasus Produk Makanan UKM Purnama Jati Jember. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 7(1). https://doi.org/10.12962/j23373520.v7i1.30041

Kumar, R. (2005). Research Methodology Second Edition. London: SAGE publications.

Ida Bagus Ketut Arinasa dan I Nyoman Peneng. (2013). Jenis-Jenis Bambu di Bali dan Potensinya. In I. B. K. A. dan I. N. Peneng (Ed.), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/book/57

Riany, M., Afriandi, I., Gharizi, F., Eksterior, D., Interior, D., & Bangunan, E. (2013). KAJIAN EKSPRESI BANGUNAN EIGER ADVENTURE STORE Jl . SUMATERA BANDUNG DITINJAU DARI. Jurnal Reka Karsa, 1(2), 1–11.

Umar, U.A.,Khamidi, M.F.,&Tukur, H. (2014).

Sustainable Building Material for Green Building Construction, Conservation and Refurbishing. In Management in Construction Research Association (MiCRA) (pp. 2–6). UTM Razak School of Engineering and Advanced Technology.

Dokumen resmi:

United Nations Environment Programme. (2017). Global Status Report 2017. International Energy Agency.

Internet (artikel dalam jurnal online)

Paula Pintos. (2019). Bamboo Veil House. Archdaily. https://www.archdaily.com/929992/bamboo-veil-house-wallflower-architecture-plus-design

P3EJawa Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). “Bambu Sebagai Pabrik Oksigenâ€. http://p3ejawa.menlhk.go.id/article30-bambu-sebagai-pabrik-oksigen-.html#:~:text=Bambu%20merupakan%20tumbuhan%20penghasil%20oksigen,%2C5%20kilogram%20oksigen%2Fhari, diakses 5 Agustus 2022.

Kompas TV. (2021). “Beton Ternyata Penyumbang Emisi Karbondioksida Terbesar ke-3 di Dunia Setelah China dan ASâ€. https://www.kompas.tv/article/223071/beton-ternyata-penyumbang-emisi-karbondioksida-terbesar-ke-3-di-dunia-setelah-china-dan-as, diakses 5 Agustus 2022.

Published

2023-03-13

How to Cite

Esa, N. B. (2023). Identifikasi Potensi Bambu Sebagai Material Bangunan Pengganti Beton Berdasarkan Preferensi Masyarakat. Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan (JUARA), 6(1), 1–11. https://doi.org/10.31101/juara.v6i1.2702

SHARE THIS