Studi Demografi: Riwayat Kejadian Cedera dan Penanganan Pertama Cedera Olah Raga di Unit Kegiatan Mahasiswa

Authors

  • Novita Nirmalasari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Ringroad Barat Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta
  • Muhamat Nofiyanto Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Ringroad Barat Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta
  • Rizqi Wahyu Hidayati Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Ringroad Barat Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31101/jhes.1018
Abstract views 1720 times

Keywords:

cedera olahraga, mahasiswa, penanganan cedera

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi penanganan cedera olahraga. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan sampel sebanyak 69 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan kuota sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Cedera olahraga paling sering adalah ankle sejumlah 37,1%. Penanganan pertama pada kram otot dilakukan pemijatan sebanyak 73,9%, memar dengan kompres dingin sebanyak 46,4%, strain dan sprain dengan pemijatan 52,2% dan 55,0%, dislokasi dengan immobilisasi sebanyak 47,8%.

References

Alfikri, L., & Haris, F. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan unit kegiatan mahasiswa sepak bola UMY tentang pertolongan cedera strain. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ambardini, Rahmah Laksmi, B. S. N. (2016). Tingkat pengetahuan atlet tentang cedera ankle dan terapi latihan di Persatuan Sepakbola Telaga Utama, Medikora, 15(1): 23–38. (https://doi.org/10.21831/medikora.v15i1.10070).

Arinda, E. N. (2014). Analisis cedera olah raga dan pertolongan pertama pemain sepak bola, Jurnal Kesehatan Olah raga, 2(3): 179–188.

Bahruddin, M. (2013). Penanganan cedera olah raga pada atlet (PPLM) dan (UKM) ikatan pencak silat indonesia dalam kegiatan kejurnas tahun 2013, Unesa, 2: 1–11.

Chussurur, M. M. (2015). Survei cedera dalam permainan futsal pada jenis lapangan rumput sintetis, semen dan parquette (lantai kayu) di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Drew, M. K., Cook, J., & Finch, C. F. (2016). Sports-related workload and injury risk: Simply knowing the risks will not prevent injuries: Narrative review, British Journal of Sports Medicine, 50(21): 1306–1308. (https://doi.org/10.1136/bjsports-2015-095871).

Gledhill, A., Forsdyke, D., & Murray, E. (2018). Psychological interventions used to reduce sports injuries: a systematic review of real-world effectiveness, British Journal of Sports Medicine, 52(15): 967–971. (https://doi.org/10.1136/bjsports-2017-097694).

Herfinanda, R., & Rahmandani, A. (2019). Pengalaman pada atlet karate yang pernah mengalami cedera berat (studi interpretative phenomenological analysis), Jurnal Empati, 8(2): 1–12.

Ihsan, M. (2017). Survey cedera olah raga pada atlet cabang olah raga bola basket di Club XYZ Junior Medan Labuhan, Jurnal Ilmu Keolah ragaan, 16(1): 12–21.

Indonesia, K. K. R. (2018). Laporan nasional riset kesehatan dasar. Jakarta. (Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf).

Junaidi, J. (2013). Cedera olah raga pada atlet Propinsi DKI Jakarta (pengaruh pemahaman pelatih, sarana – prasarana olah raga dan metode latihan terhadap terjadinya cedera olah raga), Gladi Jurnal Ilmu Keolah ragaan, 7(2): 746. (https://doi.org/10.21009/gjik.072.02).

Komaini, A. (2012). Usaha pencegahan dan penatalaksanaan cedera dalam cabang olah raga sepakbola, Jurnal Ilmu Keolah ragaan Dan Pendidikan Jasmani, 18(23): S1411-562X.

Kusuma, M. R., Junaedi, & Setiakarnawijaya, Y. (2017). Pemahaman penanganan dan pemberian pertolongan pertama dala cedera olah raga pada anggota PMR SMP Negeri 20 Jakarta, Jurnal Sehat Dan Bugar (SEGAR), 5(1): 8–17.

Maghfiroh, I. N., Muryono, S., & Setiawan, M. R. (2015). Faktor risiko yang berhubungan dengan cedera bahu pada pemain bulutangkis di Kota Semarang, Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2(1): 1–6.

Setiawan, A. (2011). Faktor timbulnya cedera olah raga, Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 1(1): 94-98. (https://doi.org/10.15294/miki.v1i1.1142).

Simatupang, N. (2016). Pengetahuan cedera olah raga pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolah Ragaan Unimed, Jurnal Pedagogik Keolah Ragaan, 02(01): 31–42.

Supartono, B. (2015). Penatalaksanaan cedera di kejuaraan olah raga. (M. A. Bangun, Ed.) (5th ed.). Jakarta: Media Informasi RSON.

Supriyadi, H., & Supriyono. (2017). Analisis cedera olah raga dalam aktivitas pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri 1 Nalumsari, Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 6(1): 45–52.

Van Den Bekerom, M. P. J., Struijs, P. A. A., Blankevoort, L., Welling, L., Van Welling, C. N., & Kerkhoffs, G. M. M. J. (2012). What is the evidence for rest, ice, compression, and elevation therapy in the treatment of ankle sprains in adults? Journal of Athletic Training, 47(4): 435–443. (https://doi.org/10.4085/1062-6050-47.4.14).

Wang, C.-C., Chao, J.-K., Change, Y.-H., Chou, C.-L., & Kao, C.-L. (2020). Care for patients with musculoskeletal pain during the COVID-19 pandemic: physical therapy and rehabilitation suggestions for pain management, Journal of the Chinese Medical Association, 83(9): 822–824. (https://doi.org/10.1097/JCMA.0000000000000376).

Wayan Ernawati, S. S. (2018). Tingkat pengetahuan siswa kelas V tentang cedera olah raga, pencegahan dan perawatan cedera di SD Negeri Beji Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. PGSD Penjaskes, 7(7).

Zein, M. I. (2016). Pencegahan dan perawatan cedera. Yogyakarta: FIK UNY.

Downloads

Published

2020-11-17

Issue

Section

Articles

SHARE THIS

Most read articles by the same author(s)