Pengaruh Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata L.) dengan Campuran Garam dan Kapur Sirih terhadap Penyembuhan Kulit yang Terinfeksi Jamur pada Tikus Wistar (Rattus Norvegicus)

Authors

  • Sutri Yani Akademi Kesehatan Sapta Bakti, Jalan Mahakam Raya, No. 16 Lingkar Barat, Bengkulu, 38225
  • Siska Iskandar Akademi Kesehatan Sapta Bakti, Jalan Mahakam Raya, No. 16 Lingkar Barat, Bengkulu, 38225

DOI:

https://doi.org/10.31101/jhes.1047
Abstract views 1728 times

Keywords:

garam, infeksi jamur, kapur sirih, ketepeng cina

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketepeng cina terhadap penyembuhan kulit yang terinfeksi jamur pada tikus Wistar (Rattus norvegicus). Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Hasil uji statistik menggunakan uji anova didapatkan p-value 0,0005 yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara penyembuhan kulit yang terinfeksi jamur pada tikus dengan daun ketepeng cina yang dicampur garam dan daun kapur sirih.

References

Bayuaji, T.S., Ika.Y.A. & Binar, A.D. (2012). Aktivitas antifungi krim daun ketepeng cina (Senna Alata L. Roxb.) terhadap trichophyton mentagrophytes, Jurnal Pharmacy, 09 (03).

Bertus, NVP. (2012). Profil Dermatofitosis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado Periode Januari-Desember, Jurnal e-Clinic.

Bowo, Agung Tri., Sunarto & Rachimi. (2014). Pengaruh ekstrak daun ketepeng (Cassia alata L.) terhadap pencegahan jamur Saprolegnia sp. pada telur ikan gurame (Osphronemus gouramy), Jurnal Ruaya, 1(1).

Corwin, J.E. (2001). Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

CNN Indonesia. (2019). Manfaat terapi garam: gangguan pernapasan hingga kulit, online, (http://www.cnnindonesia.com) diakses tanggal 18 September 2019.

Edo, S.T., Erina, & Fakhrurrazi. (2017). Uji daya hambat ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata) terhadap pertumbuhan jamur Tricophyton sp. secara in vitro, JIMVET, 01 (1).

Fajri, M., Nurul, M., & Lija O.A. (2018). Aktivitas anti fungi daun ketepeng cina (Cassia Alata L.) fraksi etanol, n-heksan dan klorofrom terhadap jamur Microsporium canis, Jurnal Pharmasipha, 2 (1).

Furnawanthi. (2005). Khasiat dan manfaat berbagai tanaman. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Geewananda YA, Gunawardena P, Sotheeswaran S, Sultanbawa MUS, Surendra KS, Bladon P. (1986). Another anti bacterial polyphenol, coppaliferol B. from veterian coppalifera (Dipterocarpaceae), Phytochemistry.

Hujjatusnaini, N. (2008). Uji ekstrak daun ketepeng cina (Cessia Alata L) terhadap pengobatan pertumbuhan Trichophyton sp. Skripsi. Kalimantan: STAIN Palangkaraya.

Kusmardi., Kumala,S. & Enif,E. (2007). Efek imunimodulator ekstrak daun ketepeng cina (Casia Alata L.) terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag, Jurnal Makara Kesehatan, 11(2).

Lumbessy, M., Jemmy, A. & Jessy J.E.P. (2013). Uji total flavonoid pada beberapa tanaman obat tradisional di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepualauan Sula Provinsi Maluku Utara, Jurnal FMIPA UNSRAT, 2(1).

Makinde, A.A., Iqoil, O.J., Ta’ama, L., Shaibu, S.J. & Garba, A. (2007). Antimicrobial activity of Cassia alata, African Journal Biotechnology, 6(13).

Marcandetti, M.A. & Cohen. (2002). Wound healing, healing and repair. Emedicine.

Nanik, F. (2006). Isolasi dan uji aktivitas inhibitor xantin oxidase senyawa flavonoid dari batang kulit Saccopetalum horsfleldii benn, online, (library@lib.unair.ac.id).

Nurnabila, Nida. (2011). Formulasi tabel hisap ekstra etanol sirih (Piper batle L.) dan kapur sirih (CaCO3) dengan mikrokristalin selulosa (Avicel) sebagai pengikat serta pengaruhnya terhadap kadar CD4 dalam darah. Jakarta: Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Putri, M.G. (2011). Perbandingan ekstrak daun ketepeng cina (Cassia Alata) dengan ketokonazol 2% dalam menghambat pertumbuhan malassezia furfur pada pityriasis versicolor secara in vitro. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro.

Rahman, A.S. (2008). Buku ajar nenatologi. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penebit IDAI.

Rihatmadja, R. (2015). Anatomi dan faal kulit. Dalam Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, Editors, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (7th ed). Jakarta: Penerbit FKUI.

Sabiston CD. (1997). Wound healing: biologic and clinical features. textbook of surgery the biological basis of modern surgical practice, 15th ed. Philadelpia: WB Saunders Comp.

Sarkar, B., Khodre, S., Patel, P., & Mandaniya, M. (2014). HPLC analysis and antioxidan potential of plant extract of Cassia Alata, Asian Journal Of Pharmaceutical Science & Technology, 4 (1).

Schieke, S.M. & Garg, A. (2012). Superficial fungal infection. Dalam: Goldsmith LA, Katz SLI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ Wolff K, Penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi Ke-8. New York: Mc Graw-Hill.

Setyowati, F.M. (2010). Etnofarmakologi dan pemakaian tanaman obat Suku Dayak Tunjung di Kalimantan Timur, Media Litbang Kesehatan, XX (3).

Sondakh, Cyndi E.E.J., Thigita A.Pandaleke, Ferra O, Mawu. (2016). Profil dermatofitosis di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013, Jurnal e-Clinic (eCl), 4 (1).

Sularsito, S.A. (2006). Dermatologi praktis. Perkumpulan Jakarta: Ahli Dermatologi dan Venereologi Indonesia.

Sukandar., Elin Yiuliah., Asep Gana, S. & Gemi Utami P. (2006). Uji aktivitas anti jamur salep dan krim ekstra daun ketepeng Terminalia Cattapa L. pada kulit kelinci, Majalah Farmasi Indonesia, 17(3).

Sule, W.F., Okonko, I.O., Joseph, T.A., Ojezele, M.O., Nwanze, J.C. & Alli J.A. (2010). In-vitntro antifungal activity of Sennaalaata Lin, Res J BiolSci.

Sudirman, Hendra, B., N.A.Zavy S., Iswahyuni, W. & Ika, L. (2010). Pemanfaatan kapur sirih sebagai deodorat alternative pencegah terjadinya bau badan (PKM AI). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Downloads

Published

2020-11-17

Issue

Section

Articles

SHARE THIS