DESA PARIWISATA BERORIENTASI SEBAGAI PENGEMBANGAN WILAYAH PERKOTAAN DENGAN PENDEKATAN HYBRID SPACE

Penulis

  • Eugenius Pradipto Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Aditha Agung Prakoso Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Maria Ariadne Dewi Wulansari Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Titania Nur Fadhilla Universitas Gadjah Mada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/juara.v3i2.1582

Kata Kunci:

Hunian Sementara, Hybrid Space, Desa Wisata

Abstrak

Desa Sudimoro merupakan salah satu desa yang terkena dampak letusan gunung Merapi Oktober 2010. Seiring berjalannya waktu, Sudimoro menjadi ruang potensial untuk belajar mengenai mitigasi bencana maupun mengenai pemanfaatan bambu sebagai bahan bangunan yang berkelanjutan. Sudimoro dikelilingi oleh banyak tujuan wisata yang sedang berkembang, di sebelah Barat terdapat Rafting Sungai Elo Progo, Candi Mendut, dan di sisi Timur terdapat Pemakaman Gunungpring. Desa ini memiliki potensi sebagai Hybrid Space yang strategis untuk menghubungkan semua titik wisata sebagai magnet wisatawan, guna mendukung pembangunan perkotaan.Setelah 10 tahun, hunian sementara bambu di desa Sudimoro mulai dikembangkan secara bertahap oleh penduduk menjadi desa wisata. Selain sebagai pelestarian nilai historis Huntara bambu serta meningkatkan nilai sosial budaya dan ekologi lokal, pemanfaatan bangunan bambu juga sebagai strategi keberlanjutan keberadaan Huntara. Dalam tulisan ini penulis bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap posisi desa Sudimoro dibandingkan dengan desa wisata lainnya, serta penilaian potensi Sudimoro untuk menjadi daerah pengembangan pariwisata perkotaan dengan pendekatan Hybrid Space.

Referensi

Ahmed, I., & Jahan, N. (2013). Rural Tourism-Prospects in Rustic Bengal. 5(16), 163–172.

Alavesa, P. (2018). Playful appropriations of hybrid space : combining virtual and physical environments in urban pervasive games.

Carr, A., Ruhanen, L., & Whitford, M. (2016). Indigenous peoples and tourism: the challenges and opportunities for sustainable tourism. Journal of Sustainable Tourism, 24(8–9), 1067–1079. https://doi.org/10.1080/09669582.2016.1206112

Dimitrovski, D. D., Todorovic, A. T., & Valjarevic, A. (2012). Rural tourism and regional development : Case study of development. 14, 288–297. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2012.03.028

Ghaderi, Z., & Henderson, J. C. (2012). Sustainable rural tourism in Iran: A perspective from Hawraman Village. Tourism Management Perspectives, 2–3, 47–54. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2012.03.001

Kastenholz, E., Carneiro, M. J., Marques, C. P., & Lima, J. (2012).

Understanding and Managing the Rural Tourism Experience. The Case of a Historical Village in Portugal. Tourism Management Perspectives, 4, 207–2014.

Kastenholz, E., & Sparrer, M. (2009). Rural Dimensions of the Commercial Home. In P. A. Lynch, A. J. McIntosh, & H. Tucker (Eds.), The Commercial Home: International Multidisciplinary Perspectives (pp. 138–149). Routledge.

Klichowski, M. (2017). Learning in hybrid spaces as technology-enhanced outdoor learning: Key terms. CeiED | CULTURE & TERRITORY, January, 59–68.

Krasilnikova, E., & Klimov, D. V. (2016). The Main Design Principles of Hybrid Spaces in Terms of The Uban Planning Regeneration. Russian Journal of Linguistics, 21(1), 63–74. https://doi.org/10.22363/2312

Mahardika, G., & Sari, Y. K. (2016). Analisis Wisata Ziarah Makam Aulia Gunungpring dalam Perspektif Pariwisata Berkelanjutan. Gadjah Mada University.

Mathai, S. (2018). Exploring Hybrid Spaces through An Informal Science Learning Programme Research Area : Education Exploring Hybrid Spaces through An Informal Science Learning Programme Sindhu Mathai. August 2017.

Min, K., Yoon, M., & Furuya, K. (2019). A comparison of a smart city’s trends in urban planning before and after 2016 through keyword network analysis. Sustainability (Switzerland), 11(11). https://doi.org/10.3390/su11113155

Pasaribu, D. (2012). Menuju Pembangunan Kota yang Berkelanjutan. Kompasiana.

https://www.kompasiana.com/dave75/551797f4a33311d207b65e73/menuju-pembangunan-kota-yang-berkelanjutan

Pluta, K. (2012). Public Hybrid Spaces as a Component of Contemporary Cities. 11th CTV - Back to the Sense of the City, 157–172.

https://upcommons.upc.edu/bitstream/handle/2117/90405/CH 01 Pluta Katarzyna.pdf

Prastomo, A. D. (2015). Wayfinding sebagai Solusi Petunjuk Arah di Zona Wisata Ziarah Desa Gunung Pring Muntilan. Repository Unika. http://repository.unika.ac.id/3037/1/wayfinding di zona wisata ziarah Gunung Pring.pdf

Sanagustin-Fons, V., Lafita-Cortés, T., & Moseñe, J. A. (2018). Social perception of rural tourism impact: A case study. Sustainability (Switzerland), 10(2), 1–25. https://doi.org/10.3390/su10020339

Wölfel, M., Gehmann, U., & Zampella, M. (2014). Rethinking Interaction Design for Hybrid Urban Space.

https://static1.squarespace.com/static/50f5c859e4b083caad2ed6a0/t/542420a8e4b04e698dfff172/1411653800035/wolfel.pdf

Unduhan

Diterbitkan

2020-09-02

Cara Mengutip

Pradipto, E., Prakoso, A. A., Wulansari, M. A. D., & Fadhilla, T. N. (2020). DESA PARIWISATA BERORIENTASI SEBAGAI PENGEMBANGAN WILAYAH PERKOTAAN DENGAN PENDEKATAN HYBRID SPACE. Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan (JUARA), 3(2), 122–138. https://doi.org/10.31101/juara.v3i2.1582

Citation Check

Artikel Serupa

1 2 3 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.