Perbandingan activities of daily living pasca perawatan pada pasien jantung berdasarkan jenis penyakit

Authors

  • Yudisfi Dwisa Junipa Wahyudi Rumah Sakit Umum Daerah Hanau, Kalimantan Tengah
  • Widaryati Widaryati Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31101/jkk.1024
Abstract views 1763 times

Keywords:

activity of daily living, penyakit jantung, pasca perawatan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan activities of daily living (ADL) pasca perawatan pasien penyakit jantung berdasarkan jenis penyakitnya di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Desain penelitian ini menggunakan metode comparative study dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan 102 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner ADL Barthel Indeks. Uji statistik menggunakan kruskall Wallis. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kemampuan Activities of Daily Living pada pasien penyakit jantung. Mayoritas responden memiliki kriteria mandiri berdasarkan jenis penyakitnya.

References

American Heart Association. (2013). Physical activity improves of quality of live.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

CK Giam. (2000). Ilmu kedokteran olahraga. Jakarta: Binarupa Aksara.

Cowie, M.R., Dar, Q. (2008). The epidemiology and diagnosis of heart failure. In: Fuster,. V., et al., eds. Hurst's the Heart. 12th ed. Volume 1. USA: McGraw-Hill.

Hasan, H & Waty, Merda. (2013). Prevalensi penyakit jantung pada pasien gagal jantung kongestif di RSUP H.Adam Malik. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. E-Journal FK USU, 1 (1).

Indarti, Erni T. (2014). Latihan fisik out-patient pada penderita gagal jantung kronik meningkatkan kapasitas fungsional dan activity daily living. program studi magister keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran dan Keperawatan. Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Ngajuk, 2 (1).

Itrasari A. (2015). Hubungan jenis sindrom koroner akut dengan kualitas hidup aspek fisik pasien pasca serangan jantung yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan: Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Kalalo, Pangemanan, & Panda. (2012). Pengaruh gaya hidup merokok terhadap kejadian Infark Miokard Akut (IMA) di RSU Bethesda Tomohon. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kasron. (2012). Buku ajaran gangguan sistem kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kemenkes RI. (2013). Direktur Jenderal PPM dan PLP, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehtan Lingkungan, Jakarta.

Mahardika & Anandita (2011). Peranan enhanced external counterpulsation pada penyakit jantung koroner. Departemen Ilmu Penyakit Dalam: Fakultas Kedoktran Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. J Indon Med Assoc, 61 (10), Oktober 2011.

Muhibbah, Wahid Abdurahman, Agustina Rismia dan Illiandri Oski. (2019). Karakteristik Pasien Sindroma Koroner Akut pada Pasien Rawat Inap Ruang Tulip RSUD Ulin Banjarmasin, Indonesian Journl of Health Sciences, 3 (1).

Mutiarawati Rumsari. (2009). Hubungan antara riwayat aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada usia 45-54 tahun, study di Wilayah Tlogosari Kulon Semarang tahun 2009. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Novriyanti, Ira Dwi., Ferry, Usnizar., dan Irwan. ( 2014), Pengaruh Lama Hiertensi terhadap Penyakit Jantung Koroner di poliklinik Kardiologi RS. Mohammad Husen Palambang, Jurnal kedokteran dan Kesehatan, 1 (1).

Pollentier B, Irons SL, Benedtto CM, Dibenedetto AM, Loton D, Seyler RD, Tych M, Newton RA. (2010). Examination of six minute walk test to determine capacity in people with chronic heart failure; a systematic review. Cardiopulmonary Physical Therapy Journal, 21 (1).

Pranata R, Yonas E., Siswanto B. B, & Purwowiyoto B. S. (2017). Latihan olahraga pada gagal jantung: peran, resep dan program. Indonesian Journal of Cardiology, 38 (4).

Prihatiningsih, Dwi., dan Sudyasih, Tiwi. (2018). Perawatan diri pada pasien. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 4 (2).

Rohilla A, Kumari P, Rohilla K, Kushnoom A. (2012). Cardiac hypertrophy: review of pathogenenis and treatment. Journal o Pharmaceutical Science and Drug research, 4 (2).

Riwidikdo, H. 2013. Statistik kesehatan dan aplikasi SPSS dalam prosedur penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.

Savia Ficha Fezi, Suarnianti, Mato Rusni. (2013). Pengaruh merokok terhadap penyakit jantung koroner di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 1 (6).

Sugiyanti R. (2011). Hubungan frekuensi senam lansia dengan kemandirian melakukan aktivitas dasar sehari-hari di PSTW Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan: STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Tahmer, S. & Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Wahyuni A, & Kurnia O.S. (2014). Hubungan self care dan motivasi dengan kualitas hidup pasien gagal jantung. Jurnal keperwatan Padjadjaran, 2 (2).

Yonata A., Satria A. (2016). Hipertensi sebagai faktor pencetus terjadinya stroke. Majority. Vol 5. No 3.

Downloads

Published

2019-06-04

How to Cite

Wahyudi, Y. D. J., & Widaryati, W. (2019). Perbandingan activities of daily living pasca perawatan pada pasien jantung berdasarkan jenis penyakit. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 15(1), 71–79. https://doi.org/10.31101/jkk.1024

Issue

Section

Articles

SHARE THIS