Pengaruh bekam basah pada remaja dengan IMT normal terhadap kadar gula darah sewaktu

Authors

  • Sintya Dewi I Dewa Ayu Agung Universitas Respati Yogyakarta
  • Muflih Muflih Universitas Respati Yogyakarta
  • Santi Damayanti Universitas Respati Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31101/jkk.748
Abstract views 1981 times

Keywords:

bekam basah, kadar gula darah, remaja

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bekam basah pada remaja dengan IMT normal terhadap kadar gula darah sewaktu di Universitas Respati Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik sampling consecutive sampling, dengan desain penelitian pre test dan post test non-equivalent control group.Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol diri sendiri. Responden penelitian ini, mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan, jumlah responden 23. Analisa data yang digunakan untuk adalah T-Test Paired, wilcoxon, T-Test Independent dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh bekam basah terhadap kadar gula darah sewaktu pada remaja dengan IMT normal dengan p-value<0,0001.

References

Cahyono, SB. B. (2008). Gaya Hidup & Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius.

Chirali, Z. L. (2014). Traditional Chinese Medicine Cupping Therapy. London : Elsevier.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.

Dinas Kesehatan Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun

Yogyakarta: Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta. http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2013/3471_ DIY_Kota_Yogyakarta_2013.pdf. Diakses 15 September 2017.

Fikri, Zahid, Nursalam & Eka Misbahatul, M. (2012). Penurunan Kadar Kolesterol dengan Terapi Bekam. Jurnal Nurs, 5(2): 195-200 Vol 3 No 6.

Kamaluddin, Ridwan. (2010). Pertimbangan dan Alasan Pasien Hipertensi Menjalani Therapi Alternatif Komplementer Bekam di Kabupaten Banyumas. Jurnal Keperawatan Soedirman, 5(2): 195-200 Vol 5, No 2.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf. Diakses pada 14 September 2017.

Lee M, Choi T, Shin B, Kim J, Nam S. (2013). Cupping for Hypertension: A Systematic. Review. Clinical and Experimental Hypertens : 32 (7):423-5.

Price, S. A., & Wilson, L. M (2015). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan RI.

Sharaf, H. R. (2012). Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar-Dasar Ilmiah Terapi Bekam. Surakarta: Thibbia.

Trisnawati, SK & Setyorogo, S. (2013). Faktor Resiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Tangerang Jakarta Barat. Jurnal Ilmiah Kesehatan,Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1): 6-11.

Wicaksono, R, P. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 . http:/eprints.undip.ac.id diakses pada 4 Mei 2018.

Wulandari, R., Jadmiko, A. W., & Ambarwati, W. N. (2015). Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah Dan Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Karangmalang Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). http://eprints.ums.ac.id/36780/, Diakses pada 7 September 2017.

Downloads

Published

2018-12-16

How to Cite

Agung, S. D. I. D. A., Muflih, M., & Damayanti, S. (2018). Pengaruh bekam basah pada remaja dengan IMT normal terhadap kadar gula darah sewaktu. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 14(2), 141–146. https://doi.org/10.31101/jkk.748

Issue

Section

Articles

SHARE THIS