Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle sinistra: A Case Report

Penulis

  • Yeni Setyaningratri Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
  • Dwi Rosella Komalasari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
  • Dwi Rosella Komalasari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31101/jitu.2840

Kata Kunci:

sprain ankle Keyword_ elektroterapi Keyword_ terapi latihan

Abstrak

Latar Belakang: Sprain ankle adalah cedera pada ligament ankle karena adanya overstretch dengan posisi plantar flexi dan inversi yang terjadi secara mendadak saat kaki tidak mampu menumpu pada permukaan tanah dengan sempurna. Rehabilitasi pasca cedera harus dilakukan dengan tepat untuk menghindari terjadinya cedera berulang. Salah satu rehabilitasi fisioterapi menggunakan elektroterapi dan terapi latihan secara aktif maupun pasif. Yang dapat membantu pemulihan kekuatan otot, tendon, ligament, serta dapat mempertahankan stabilitas sendi dan menambah range of motion (ROM). Tujuan: Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada sprain ankle terhadap nyeri, kekuatan grup otot flexor, extensor, inversor, eversor ankle, serta peningkatan range of motion ankle. Metode: Studi kasus ini dilakukan pada seorang pasien sprain ankle di Bintang Physio Klinik. Problematika yang dialami pasien adalah terdapat nyeri dan terdapat kelemahan otot dorsi flexor, plantar flexsor, invertor, evertor ankle. Intervensi fisioterapi yang diberikan adalah elektroterapi yang dikombinasikan dengan terapi latihan dilakukan selama 1 kali/minggu selama 1 bulan. Hasil: Pemeriksaan nyeri dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) menunjukkan penurunan nyeri tekan 3 menjadi 0, nyeri gerak 4 menjadi 2, dan nyeri diam tetap 0. Kekuatan otot diukur dengan Manual Muscle Testing (MMT) otot dorsi flexor, plantar flexsor, invertor, evertor ankle dengan nilai 4 menjadi 5.Range of motion (ROM) diukur dengan goniometer pada gerakan plantar-dorso flexi S:15°-0°-35° menjadi S.20o-0o-35o, sedangkan pada gerakan inversi-eversi R:30°-0°-15° menjadi R:30°-0°-20° Kesimpulan: Intervensi elektroterapi dikombinasika dengan terapi latihan 1x/minggu selama 1 bulan mampu menurunkan nyeri, meningkatkan kekuatan otottungkai bawah serta meningkatkan range of motion ankle.

Referensi

Arif, N., Putranto, B. D., & Siddik, M. (2021). Literature Review: Pengaruh Pemberian Terapi Ultrasound terhadap Nyeri pada Pasien Osteoarthritis Lutut. Homeostasis, 4(1), 49-58.

Azzahra, S., & Supartono, B. (2021). REVIEW ARTIKEL MENGAPA ANKLE SPRAIN PADA ATLET SERING KAMBUH? PERLUKAH DI OPERASI?. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 21(3).

Destya, F. N. (2020). Latihan Proprioseptif Dan Theraband Exercise Lebih Meningkatkan Stabilitas Daripada Latihan Proprioseptif Dan Antero Posterior Glide Pada Pemain Basket Yang Mengalami Ankle Sprain Kronis. Universitas, 2(6).

Helmi, D. S., Muliarta, I. M., Wahyuddin, L. P. R. S., Primayanti, I. D. A. I. D., & Dinata, I. M. K. (2021). WOBBLE BOARD EXERCISE DAN ISOMETRIC EXERCISE LEBIH BAIK DARI PADA WOBBLE BOARD EXERCISE DAN CALF RAISE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STABILITAS FUNGSIONAL ANKLE PADA CHRONIC ANKLE SPRAIN. WOBBLE BOARD EXERCISE DAN ISOMETRIC EXERCISE LEBIH BAIK DARI PADA WOBBLE BOARD EXERCISE DAN CALF RAISE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STABILITAS FUNGSIONAL ANKLE PADA CHRONIC ANKLE SPRAIN.

Iskandar, I., Cahyadi, A., Sari, S., & Sabransyah, M. (2021). Pengembangn Model Penanganan Cedera Olahraga Sprain Ankle Pada Olahraga Sepaktakraw di IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 10(1), 57-66.

Kacaribu, I. A., & Ismanda, S. N. (2021). PENATALAKSAAN FISIOTERAPI PADA SPRAIN ANKLE SINISTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 89-96.

Kurniawan, A. (2016). Penyakit Arteri Perifer pada Diabetes Mellitus.

Lesmana, S. I. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Atlet Dengan Masa Pemulihan Setelah Cedera. Jurnal Fisioterapi, 15(April), 45–51.

Loudon, J. K., Reiman, M. P., & Sylvain, J. (2014). The efficacy of manual joint mobilisation/manipulation in treatment of lateral ankle sprains: a systematic review. British journal of sports medicine, 48(5), 365-370.

Mills, E. J., Bakanda, C., Birungi, J., Chan, K., Ford, N., Cooper, C. L., ... & Hogg, R. S. (2011). Life expectancy of persons receiving combination antiretroviral therapy in low-income countries: a cohort analysis from Uganda. Annals of internal medicine, 155(4), 209-216.

Nasution & Melianita. (2006). PENGARUH PENAMBAHAN TERAPI ULTRA SONIK PADA INTERVENSI MWD TERHADAP PENURUNAN NYERI AKIBAT SPRAIN ANKLE. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol, 6(2), 79.

Nuach, B. M., Widyawati, I. Y., & Hidayati, L. (2014). Pemberian Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Bedah Urologi di Ruang Rawat Inap Marwah RSU Haji Surabaya. Critical Medical and Surgical Nursing Journal (CMSNJ), 3(1), 11-19.

Prayogi, A. S., Yuliana, Y., & Ratnawati, A. (2018). Pengaruh TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation) terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea. Pengaruh TENS (Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation) terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea, 14(2), 91-100.

Raharjo, S., & Surendra, S. (2018). Pengaruh exercise therapy menggunakan provoking ankle strategy dan coordination therapy terhadap tingkat kelincahan pemain futsal di Kota Malang pasca cedera sprain ankle. Jp. Jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan), 2(1), 1-12.

Sumartiningsih, S. (2012). Cedera Keseleo pada Pergelangan Kaki (Ankle Sprains). Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 2(1).

Wiharja, A. (2018). Terapi Latihan Fisik Sebagai Tata Laksana Cedera Sprain Pergelangan Kaki Berulang: Laporan Kasus. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 14(2), 137-148.

Diterbitkan

2022-12-10

Cara Mengutip

Setyaningratri, Y., Komalasari, D. R., & Komalasari, D. R. (2022). Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle sinistra: A Case Report. Journal Physical Therapy UNISA, 2(2), 99–103. https://doi.org/10.31101/jitu.2840

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check

Artikel Serupa

1 2 3 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.